PENDEWASAAN DIRI
Dibuat oleh:
YEHEZKIE
Kelas 7F - Tahun Ajaran 2023-2024
PENDEWASAAN DIRI
Dibuat oleh:
YEHEZKIE
Kelas 7F - Tahun Ajaran 2023-2024
Di suatu pagi yang cerah, ada seorang anak yang sedang berangkat ke sekolah. Sebut saja anak tersebut bernama Ansel. Ansel adalah anak yang pintar dan disayangi oleh guru-guru. Namun di luar kepintarannya banyak teman sekolah yang membenci dirinya karena menganggapnya ambisius dan mencari perhatian berlebih atau disebut “caper”.
Ansel berkali-kali dihina, diejek, bahkan dijaili secara fisik oleh para pembuli. Ansel kesal dan geram sehingga ia pun melaporkan kepada guru dan meminta keadilan untuknya. Namun sedihnya untuk Ansel, guru mengabaikannya dan hanya berkata “sabar saja namanya juga pada suka bercanda”. Ansel tidak menerima penjelasan dari gurunya tersebut, Ansel kemudian bertekad untuk berusaha mencari keadilan kepada orangtuanya. Namun, saat akan menceritakan kisahnya kepada orang tuanya, orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Anselpun merasa tidak enak jika nanti Ansel cerita, orang tuanya akan menjadi kepikiran dan menjadi tidak fokus bekerja. Ia kemudian memutuskan untuk menyimpan kisahnya sampai ada waktu yang tepat untuk Ansel bercerita secara empat mata. Namun, semakin lama dipendam sendiri, Ansel menjadi Lelah akan akan keadaan yang menimpanya. Ansel ingin dan diperlakukan dengan baik oleh teman-temannya. Ansel kemudian berpikir “Mengapa aku tidak membalasnya saja?”.
Lalu datanglah hari itu dimana ia akan membalas para pembuli. Ansel membalas kejahatan para pembuli dengan cara menciprati seragam para pembuli tersebut dengan cat warna merah. Setelah ia membalas para pembuli tersebut dengan cara menciprati seragam mereka dengan cat warna merah, kemudian Ansel melarikan diri. Ia berlari sekencang-kencangnya menuju ke rumah orang tuanya. Malam harinya, rumah Ansel didatangi oleh beberapa orang tua dari si pembuli yang tadi siang diciprati oleh cat merah oleh Ansel. Mereka merasa marah dan tidak terima karena anak-anaknya sudah diperlakukan dengan tidak baik. Mendengar kemarahan dari orang tua teman anaknya, Ibu Ansel kemudian menanyakan alasan tindakan yang telah dilakukan oleh Ansel. Ansel yang merasa tertekan dan ketakutan, kemudian menceritakan hal yang dialaminya di depan semua orang di rumahnya tersebut.
Dengan berlinang air mata, Ansel menceritakan mengenai kisah pembulian yang telah dialami selama ini. Ansel menceritakan bahwa, para pembuli suka mengejek, meneriakki, bahkan tidak segan-segan membuli secara fisik dengan cara mendorong-dorong tubuh Ansel hingga terjatuh di pinggir jalan. Ansel kemudian menjelaskan alasan teman-temannya membulinya. Tak lain karena Ansel merupakan murid yang pandai dan disayangi oleh guru dan sebagian besar temannya di sekolah. Para pembuli yang mengetahui akan prestasi dan perlakuan guru-guru terhadap Ansel di sekolah, merasa iri hatinya. Para pembuli ingin seperti Ansel namun tidak mampu. Maka dari itu, teman-temannya membuli Ansel. Mendengar semua penjelasan Ansel di hadapan teman dan orang tua temannya, orang tua Ansel merasa sedih dan kecut hatinya. Orang tua teman-teman Ansel juga merasakan hal yang sama. Orang tua teman-teman Ansel kemudian menasehati dan meminta anak-anaknya untuk meminta maaf secara tulus dan berjanji tidak akan berbuat tidak baik lagi kepada Ansel. Ansel yang ketika itu sedang terisak menangis, kemudian merasa tersentuh hatinya. Dengan hati yang lapang dan kedewasaannya, Ansel kemudian menerima semua permintaan maaf dari teman-temannya tersebut. Akhirnya, permasalahan antara Ansel dan teman-temannya pun sudah selesai.